Senin, 03 Juni 2013

Abu Nawas dan Kambing

Di negeri Persia hiduplah seorang lelaki yang bernama Abdul Hamid Al-Kharizmi, lelaki ini adalah seorang saudagar yang kaya raya di daerahnya, tetapi sayang usia perkawinannya yang sudah mencapai lima tahun tidak juga dikaruniai seorang anak. Pada suatu hari, setelah shalat Ashar di Mesjid ia bernazar, “ya Allah swt. jika engkau mengaruniai aku seorang anak maka akan kusembelih seekor kambing yang memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”. Setelah ia pulang dari mesjid, istrinya yang bernama Nazariah berteriak dari jendela rumahnya:
Nazariah : “hai, hoi, cuit-cuit, suamiku tercinta, aku sayang kepadamu, ayo kemari, cepat aku ggak sabaran lagi, kepingen ni, cepat, aku kepengen ngomong”
Abdul heran dengan sikap istrinya seperti itu, dan langsung cepat-cepat dia masuk kerumah dengan penasaran sebesar gunung.
Abdul : h, h, h, h, h, h, nafasnya kecapaian berlari dari jalan menuju kerumahnya “ada apa istriku yang
cantik?”
Nazariah : “aku hamil kang mas”
Abdul : “kamu hamil?, cihui, hui, “
Sambil meloncat-loncat kegirangan di atas tempat tidur, Plok, dia terperosok ke dalam tempat tidurnya yang terbuat dari papan itu.
Tidak lama setelah kejadian itu istrinya melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat cantik dan lucu. Dan diberi nama Sukawati
Pak lurah : “Anak anda kan laki-laki, kenapa diberi nama Sukawati?”
Abdul : “dikarenakan anak saya laki-lakilah makanya saya beri nama Sukawati, jika saya beri nama
Sukawan dia disangka homo.
Abdul : “Hai Malik (ajudannya) cepat kamu cari kambing yang mempunyai tanduk sebesar jengkal manusia”.
Malik : “tanduk sebesar jengkal manusia?” ia heran “mau cari dimana tuan?”
Abdul : “cari di dalam hidungmu dongol, ya cari diseluruh ke seluruh negeri ini”
Beberapa hari kemudian.
Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari kemana-mana tetapi saya tidak menemukan kambing yang punya
tanduk sejengkal manusia”
Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman ke seluruh negeri bahwa kita
membutuhkan seekor kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia untuk disembelih”
Menuruti perintah tuannya, Malik segera menempelkan pengumunan di seluruh negeri itu, dan orang-orang yang memiliki kambing yang bertandukpun datang kerumah Abdul, seperti pengawas Pemilu, Abdul memeriksa tanduk kambing yang dibawa tersebut.
Abdul : “hai tuan anda jangan menipu saya, kambing ini tidak memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”
kemudian ia pergi ke kambing lain “jangan main-main tuan, ini tanduk kambing palsu”.
Setelah sekian lama menyeleksi tanduk kambing yang dibawa oleh kontestan sayembara, ternyata tidak satupun yang sesuai dengan nazarnya kepada Allah swt. Abdul hampir putus asa, tiba-tiba.
Abdul : “aha, saya teh ada ide, segera kamu ke ibu kota dan jumpai pak Abu dan katakan saya ingin
meminta tolong masalah saya.
Malik segera menuruti perintah tuannya, dan segera menuju ibu kota dan menjumpai Pak Abu yang punya nama lengkap Abu Nawas.
Malik : “Pak Abu, begini ceritanya, cus, cues, ces. Pak Abu bisa bantu tuan saya”
Pak Abu : “katakan pada tuan kamu, bawa kambing yang punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke mesjid Fathun Qarib.
Malik segera pulang dan memberitahukan kepada tuannya bahwa Pak Abu bisa membantu dan cus, cues, ces, sstsst,
Di esok pagi Abdul menjumpai Pak Abu dengan seekor kambing yang punya tanduk dan anaknya yang masih bayi tersebut, beserta istrinya.
Pak Abu : “Baiklah tuan Abdul, jika nazarmua kepada Allah swt. menyembelih kambing yang punya tanduk
sebesar jengkal manusia, sekarang tunjukkan mana kambing yang kau bawa kemari, dan mana anakmu”
Abdul : “ini kambing dan anak saya Pak Abu”
Pak Abu kemudian mengukur tanduk kembing tersebut dengan jengkal anak bayi tersebut dan Pak abu memperlihatkannya ke Abdul
Pak Abu : “sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah swt. karena sudah dapat kambing yang pas”
Abdul : “cihui, uhui, pak Abu memang hebat”, dia meloncat-loncat kegirangan di dalam mesjid setelah melakukan sujud syukur, dan tiba-tiba sleit, dia terpeleset jatuh, karena lantainya baru saja di pel oleh pengurus mesjid itu.

Abu Nawas dan Jeng Juminten

Satu hari Sultan merasa sungguh “boring n bete abis”,
jadi dia bertanya kepada bendahara, “
Bendahara, siapa yang paling pandai saat ini?”
“Abu Nawas” jawab Bendahara.
Sultan pun manggil Abu Nawas dan baginda bertitah : “Kalau kamu pandai, coba
buat satu cerita seratus kata tapi setiap kata mesti
dimulai dengan huruf ‘J’.
Terperanjat Abu Nawas, tapi setelah berfikir, diapun
mulai bercerita:

Jeng Juminten janda judes, jelek jerawatan, jari
jempolnya jorok. Jeng juminten jajal jualan jamu jarak
jauh Jogya-Jakarta. Jamu
jagoannya: jamu jahe. “Jamu-jamuuu…, jamu jahe-jamu
jaheee…!”
Juminten jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi
jalanan.

Jariknya jatuh, Juminten jatuh jumpalitan. Jeng
Juminten
jerit-jerit: “Jarikku jatuh, jarikku jatuh…”
Juminten jengkel,
jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga.
Juminten jumpa Jack, jejaka Jawa jomblo, juragan
jengkol, jantan,
juara judo. Jantungnya Jeng Juminten janda judes jadi
jedag-jedug.
Juminten janji jera jualan jamu, jadi julietnya Jack.
Johny justru jadi jelous Juminten jadi juliet-nya
Jack. Johny juga
jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya,
Johny Jago Joget.
“Jieehhh, Jack jejaka Jawa, Jum?” joke-nya Johny.
Jakunnya jadi
jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juminten. “Jangan
jealous, John…”
jawab Juminten.
Jumat, Johny jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya
jawil-jawil
jerawatnya Juminten. Juminten jerit-jerit: “Jack,
Jack, Johny jahil, jawil-jawil!!!” Jack jumping-in
jalan, jembatan juga jemuran. Jack jegal Johny, Jebr
eeet…, Jack jotos Johny. Jidatnya Johny jenong, jadi
jontor juga jendol… jeleekk. “John, jangan jahilin
Juminten…!” jerit Jack. Jantungnya Johny
jedot-jedotan, “Janji,
Jack, janji… Johnny jera,” jawab Johny. Jack jadikan
Johny join
jualan jajan jejer Juminten.
Jhony jadi jongosnya Jack-Juminten, jagain jongko,
jualan jus
jengkol j ajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang,
julukannya Jus
Jengkol Johny “Jolly-jolly Jumper.” Jumpalagi,
jek……..!!!
Jeringatan : Jangan joba-joba jikin jerita jayak jini
jagi ja…!!!
JUSAH…!!!

Bersembunyi Dari Pencuri

Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.
Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga.
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, “Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?”
“Aku bersembunyi darimu,” jawab Nasruddin.
“Kenapa?”
“Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini.”

Disuruh Untuk Mengawasi Pintu Supaya Tidak Ada Pencuri

Suatu hari Nasrudin kecil ditinggal ibunya untuk pergi ke rumah Ibu RT. Sebelum pergi ibunya berkata kepada Nasrudin, “Nasrudin, kalau kamu sedang sendirian di rumah, kamu harus selalu mengawasi pintu rumah dengan penuh kewaspadaan. Jangan biarkan seorang pun yang tidak kamu kenal masuk ke dalam rumah karena bisa saja mereka itu ternyata pencuri!”
Nasrudin memutuskan untuk duduk di samping pintu. Satu jam kemudian pamannya datang. “Mana ibumu?” tanya pamannya.
“Oh, Ibu sedang pergi ke pasar,” jawab Nasrudin.
“Keluargaku akan datang ke sini sore ini. Pergi dan katakan kepada Ibumu jangan pergi ke mana-mana sore ini!” kata pamannya.
Begitu pamannya pergi Nasrudin mulai berpikir, ‘Ibu menyuruh aku untuk mengawasi pintu. Sedangkan Paman menyuruhku pergi untuk mencari Ibu dan bilang kepada Ibu kalau keluarga Paman akan datang sore ini.”
Setelah bingung memikirkan jalan keluarnya, Nasrudin akhirnya membuat satu keputusan. Dia melepaskan pintu dari engselnya, menggotongnya sambil pergi mencari ibunya

HS

Sekalian saja bawa semuanya

Nasruddin pernah bekerja pada seorang yang sangat kaya, tetapi seperti biasanya ia mendapatkan kesulitan dalam pekerjaannya. Pada suatu hari orang kaya itu memanggilnya, katanya, “Nashruddin kemarilah kau. Kau ini baik, tetapi lamban sekali. Kau ini tidak pernah mengerjakan satu pekerjaan selesai sekaligus. Kalau kau kusuruh beli tiga butir telur, kau tidak membelinya sekaligus. Kau pergi ke warung, kemudian kembali membawa satu telur, kemudian pergi lagi, balik lagi membawa satu telur lagi, dan seterusnya, sehingga untuk beli tiga telur kamu pergi tiga kali ke warung.”
Nashruddin menjawab, “Maaf, Tuan, saya memang salah. Saya tidak akan mengerjakan hal serupa itu sekali lagi. Saya akan mengerjakan sekaligus saja nanti supaya cepat beres.”
Beberapa waktu kemudian majikan Nashruddin itu jatuh sakit dan ia pun menyuruh Nashruddin pergi memanggil dokter.Tak lama kemudian Nashruddin pun kembali, ternyata ia tidak hanya membawa dokter, tetapi juga bebarapa orang lain.
Ia masuk ke kamar orang kaya itu yang sedang berbaring di ranjang, katanya, “Dokter sudah datang, Tuan, dan yang lain-lain sudah datang juga.” “Yang lain-lain? Tanya orang kaya itu. “Aku tadi hanya minta kamu memanggil dokter, yang lain-lain itu siapa?”
“Begini Tuan!” jawab Nashruddin, “Dokter biasanya menyuruh kita minum obat. Jadi saya membawa tukang obat sekalian. Dan tukang obat itu tentunya membuat obatnya dari bahan yang bermacam-macam dan saya juga membawa orang yang berjualan bahan obat-obat-an bermacam-macam. Saya juga membawa penjual arang, karena biasanya obat itu direbus dahulu, jadi kita memerlukan tukang arang. Dan mungkin juga Tuan tidak sembuh dan malah mati. Jadi saya bawa sekalian tukang gali kuburan.”

HS

Susu dan Garam

Nasrudin dan Ali merasa haus, mereka pergi ke sebuah warung untuk minum. Karena uang mereka hanya cukup untuk membeli segelas susu maka Mereka memutuskan membagi segelas susu untuk berdua.
Ali : “kamu minum dulu setengah gelas,Karena aku hanya punya gula yang hanya cukup untuk satu orang. Aku akan menuangkan gula ini ke dalam susu bagianku.”
Nasrudin : “Tuangkan saja sekarang dan aku akan minum setengahnya.”
Ali : “Aku tidak mau. Sudah kukatakan, gula ini hanya cukup membuat manis setengah gelas susu”
akhirnya Nasrudin pergi ke pemilik warung dan kembali dengan sekantung garam.
Nasrudin : “Ada berita baik. Seperti telah kita setujui, aku akan minum susu ini lebih dulu. Aku akan minum bagianku dengan garam ini.”
Ali : “apa….?”

HS

SAJAK SUCI KEPADA PELANGI



Masih seperti kemarin
pelangi masih saja membentang di langit senja. Terkadang setelah senja berganti,
malam adalah ketakutanku pada sepi yang memeluk erat tubuhku. Pelangi adalah harapan
dan menghibur kemurungan hati.

Namun pelangi kali ini telah tertutup kabut merah jambu
Yang menggumpal di hatinya. “Ya, kabut merah jambu telah menggulung dan mengusik pelangiku.”
Kadang aku bertanya : “Apakah itu dongeng belaka atau misi berselimut hitam?”

Pelangi di langit senja adalah sajak suci yang kutulis bersama asaku yang membubung tinggi. Serumpun syair – syair alam telah menggelayutkan cintaku hanya pada satu titik, di mana titik itu terletak pada prisma titik – titik airmu.

Pelangiku, lengkungmu yang berbagai warna lembut di langit
tak kan bisa menghapus jejak indah yang telah kau biaskan. Ketika rona itu hampir memudar,
aku hilang jejak arah akan cintamu.

Pelangiku adalah buaian rindu yang kurajut dengan puisi malamku ini.
Pelangi,
pada malam sepi ini aku meminta pada-Nya :
“Jika engkaulah sang pelangi terindahku pasti kau kan hadir menghiasi senja itu kembali”

RES

Do'a

keindahan taman  kali ini tak berpengaruh untuk suasana hatinya saat ini. nazwa masih terpaku melihat burung yang sedari tadi mondar-mandir membawa makan untuk anaknya.jiwanya begitu perih ketika mengingat mama yang tak pernah melakukan hal serupa,sejak papa meninggal dunia mama beralih profesi menjadi pekerja seks.
             telah berjam-jam ia hanya terduduk dan termenung,saatnya ia pulang.sesampainya ia dirumah hanya sebotol minuman yang ia temui dimeja tamu.ketika nazwa  masih terpaku melihat minuman itu mama keluar dari kamar.
''mama mau kemana lagi dan ini minuman bekas siapa?" tanya nazwa yang melihat mama telah berpakaian begitu rapi karna hendak pergi
''kesenangan yang gak pernah mama dapatkan disini " jawab mama ketus dan pergi meninggalkan nazwa.
     nazwa tak dapat mencegahnya karna hal ini tlah sering terjadi.
tlah berbulan-bulan nazwa tak pernah lagi mendapat perhatian dari seorang mama ditengah malam yang sepi desir angin begitu terdengar jelas.nazwa pun bangun dari tidurnya mengambil air wudhu hendak solat tahajud,
selesai nazwa berwudhu, ia melewati kamar mama.nazwa tak melihat mama, ternyata mama belum pulang.
         Nazwa bimbang  bagaimana cara untuk membawa kembali kejalan yang benar . sebelum ia melaksanakan shalat tahajud,nazwa meraih handphone diatas ranjang ia berniat menelfon sahabatnya.malam itu tepat pukul 01.00 wib dimana manusia sedang terlelap tidur
"Assalamu'alaikum....." ujar fatma di seberang telfon
"wa'alaikum salam....." jawab nazwa lemas
"sebelumnya nazwa minta maaf karna malam-malam seperti ini nazwa menelfon,nazwa harap fatma tidak merasa keberatan untuk mendengar keluh dan kesahku '' ucap nazwa penuh harap
" memang ada hal apa, nazwa ...." tanya fatma penasaran
"fatma.....! ucapnya terbata " nazwa lelah dengan sikap mama, dan profesi mama    yang sekarang adalah seorang pekerja seks .nazwa letih dengan ucapan tetangga yang selalu mencibir mama dan semua itu membuat nazwa bersikeras untuk membuat mama seperti dulu ......."suaranya tersendat air mata mengalir derasdan melanjutkan curahan hatinya ''nazwa sama sekali tidak merasa malu dengan keburukan yang sering mama lakukan ,tapi nazwa malu sama ALLAH, nazwa pun malu dengan jilbab yang menutupi kepala dan rambut nazwa selama ini, karna nazwa tidak bisa membuat mama kembali ke jalan ALLAH '' ucapnya terhenti karna isaknya tak bisa dibendung lagi .
" subhanallah......nazwa , ALLAH masih menjaga dan memberi kesempatan pada nazwa, karna mama nazwa masih ada didunia ini itu berarti, nazwa harus lebih berusaha membuat mama kembali kejalan-NYA , ingat nazwa seburuk apapun mama ,ia tetap seseorang yang telah mempertaruhkan hidup dan matinya ketika ia melahirkanmu.islam mengajarkan kita untuk bersabar dalam menjalani cobaan-NYA , ketika manusia di lahirkan maka seharusnya ia beribadah kpd-NYA . ingat nazwa ALLAH maha adil ,ALLAH akan memberi ganjaran kepada manusia yang tidak mau beribadah kpd-NYA .nazwa.........hadapilah kehidupan dengan ketegaran dan iringilah ketegaran dengan kesabaran " ujar fatma terhenti karna sambungannya .terputus.Tetapi nazwa sudah cukup mengerti apa yang telah diucap oleh sahabatnya . kemudian nazwa memulai shalat tahajudnya ,beberapa menit kemudian nazwa selesai melaksanakan shalatnya , ia mengangkat kedua tangannya , memejamkan mata mencari bayangan mama dalam pejamannya ,dan meneteskan air mata mengingat keburukan mama.bibirnya bergetar dan berucap"ya....ALLAH aku menyayangi dan mencintai mama,aku sadar ini adalah cobaan dari-MU .aku tidak pernah melupakan seorang mama yang telah melahirkanku untuk beribadah kpd-MU .tapi begitu sulitnya membuat mama sadar.ya.......ALLAH ,yang maha berkehendak,maha adil dan maha segalanya. aku tidak mau terus-terusan melihat mama berbuat buruk dan dimurkai oleh-MU.hentikanlah perbuatan buruknya dengan cara apapun itu .aku rela jika harus ditinggalkan mama........." pintanya dengan isak tangis yang memecah ..
       beberapa minggu ini mama nazwa tidak pernah lagi kembali ke rumah .nazwa cemas ,ia telah lama mencari mama,tapi tak ditemukan.
dipersimpangan jalan langkahnya terhenti,karna ada seseorang yang memanggilnya
"nazwa....."panggil seorang wanita dibelakangya
    nazwa membalikkan tubuhnya ,diiringi senyuman.
"saya leni, teman kerja mamamu,saya turut berduka cita atas apa yang telah menimpamu " ucap leni pada nazwa
"maksud mba apa ? nazwa tak mengerti " tanya nazwa bingung
"nazwa lupa yach,kejadian seminggu yang lalu ?" tanya leni menelusuri
"kejadian apa nazwa bener-bener gak tau ?"ucapnya dengan penuh penasaran
"ya ampun nazwa, seminggu yang lalu mamamu menjadi korban tabrak lari, dan dia meninggal ditempat
"inalillahi...........mama......"ucap nazwa lemas.
            seperti petir disiang bolong,dadanya sesak,pedih,getur,semua rasa tak enak melebur menjadi satu,menumpuk direlung jiwanya dan palung raganya.nazwa tersungkur dan menangis.
          "ya......ALLAH aku begitu kehilangan mama,seseorang yang ku sayangi,tapi disisi lain aku berterima kasih karna kau telah menghentikan perbuatan buruknya.
"ya ALLAH yang maha kuasa,ampuni sgala perbuatan dan kekhilafan yang tlah mama lakukan beri mama kebahagiaan yang seutuhnya di sisi-MU"


CCM