Kamis, 02 Mei 2013

Akhir Cerita Cinta

Tanggal 13 januari 2012, tepat hari ulang tahun kakak kelasku yang biasa aku panggil kak ical nama lengkapnya haikal indrawan.
Aku bersama sahabat-sahabat dekat kak ical seperti mba riva, ervin, johan, heru dan farhan memberikan kejutan. tepat pukul jam 12 malam aku bersama-sama yang lainya sudah berada di depan pintu kamar kost kak ical, aku membawa kue tart untuk kak ical, tiba-tiba kak ical keluar dari kamarnya. dan ia terkejut melihat di depan kamarnya begitu ramai, ” happy birthday ical. happy birthday. happy birthday. happy birthday to you.” kataku dan lainya menyayikan lagu selamat ulang tahun.
Kak ical tersenyum lebar terlihat kebahagiaan meliputi dirinya. Satu per satu sahabat-sahabatnya mengucapakan selamat ulang tahun Serta harapan baru untuk usia kak ical yang genap 19 tahun, Tak lupa aku pun mengucapakan selamat ulang tahun untuk kak ical.
“selamat ulang tahun kak. panjang umur dan sehat selalu. sukses yah kak. smoga impian kakak dan bandnya bisa tercapai.” harapanku untuk kak ical
Kak ical terenyum manis. “thanks miell.” kata kak ical sembari merangkul aku. rasanya nyaman sekali. kue potongan pertama kak ical berikan untuk mba rifa, memang pantas mba rifa mendapatkan itu karna di antara yang lainya mba rifa lah yang paling dekat dengan kak ical, ada rasa cemburu dan iri kenapa bukan aku yang mendapatkan suapan pertama dari kak ical, tapi tak apalah toh aku bahagia dengan malam ini penuh canda tawa.
@kak ical en mba rifa.
Disudut taman kampus ical dan rifa tengah duduk berdua di bangku taman sembari menikmati es teh yang ia beli di kantin kampus.
“rif, thanks yah atas kejutan tadi malam. gue gak nyangka bisa dapet kejutan yang begitu meriah buat gue.” kata ical
“makasihnya bukan ke gue kali cal.”
“terus kesiapa donk?”
“ke mielly. dia yang buat rencana kejutan semalem buat loe. gue sih sama yang lainya Cuma ikut-ikutan doang buat rame-ramein acara biar seru.”
“ohh.” kata ical. lalu terdiam tertunduk.” harusnya semalam gue ngasih potongan pertama itu ke mielly.” kata ical dalam hati.
“hey cal ngelamun gitu.”
“gak kok. oh yah by the way. thanks atas kado gitarnya.”
“ke gue lagi sih.”
“nah terus ke siapa dong?”
“ke mielly lagi. gue ama yang lainya Cuma milihin model gitar kesukaan loe. selebihnya mielly deh”
“terus kado dari loe mana?” pinta ical
“loe minta kado dari gue. ?” Tanya rifa
“tentu. loe kan temen gue”
“oh yah gue punya dua kado buat loe, yang pertama ini buat loe.” kata rifa sembari memberikan jam tangan yang selama ini ical ingin memilikinya.
“waahh keren rif, gue suka kado dari loe. ini kan jam tangan yang gue impi-impikan” kata ical lalu membulak balik serta mencoba untuk memakainya.” terus kado yang kedua apa rif” lanjutnya
“gue punya kabar bahagia en sekarang gue lagi bahagia.”
“apa tuh, gue penasaran ni.”
“gue baru ajah jadian sama abeng.”
“hah jadian sama abeng!, kapan rif. ?”
“2 hari yang lalu, sorry baru ngasih tau sekarang. kemaren-kamarenkan loe sibuk sama band loe sampe-sampe handphone pun loe matiin” kata rifa dengan santainya. ical kembali terdiam dan tertunduk kebahagiaan yang rifa rasakan dengan abeng adalah duri bagi ical, kecewa itulah yang ical rasakan karna cintanya bertepuk sebelah tangan.
“rif, loe tau gue sayang sama loe. kenapa loe harus jadian sama abeng sih.” kata ical.
“cal, loe tau gue sayang sama abeng, dia baik dan perhatian sama gue. abeng juga sayang sama gue, gue nyaman sama abeng.”
“tapi gue juga sayang sama loe. rif loe tau kan gue sayang sama loe udah lama.” kata ical sembari memegang tangan rifa
“cal, gue tau. gue juga sayang sama loe. tapi sayang gue adalah sebagai sahabat gak lebih dari itu…”
Ical menarik nafas panjang. merasakan getirnya cinta yang ia rasakan untuk rifa yang tak terbalaskan.” maafin gue rif, gue terlalu memaksakan perasaan ini. gue mau loe pilih gue atau abeng?” kata ical penuh harap
“cal jangan egois dong… gue tetep sayang loe. tapi sebagai teman dan gue gak bisa buat lebih dari itu… maafin gue.” rifa pun berdiri.
“baiklah, gue mengalah smoga bahagia bersama abeng.” kata ical lalu beranjak pergi meninggalkan rifa sendiri di taman kampus.
@studio band
Pukul 14. 00 aku berkunjung ke studio band milik kak ical. tidak terlalu ramai hanya ada johan dan heru. “hay semua…” sapaku
Johan dan heru menyambutku. “eh mielly.”
Aku meletakkan dua dus kecil berisi kue-kue pasar.
“waahh apa ini…” Tanya heru.
“kue pasar bikinan mamah. silahkan makan.” jawab ku
“mielly kamu tau ajah kita-kita lagi pada kelaparan.” sambut johan lalu mengambil 1 kue yang ada di hadapannya.
Aku tersenyum. “oh yah kak ical mana?” tanyaku kemudian
“masih di kampus, bentar lagi juga dia datang.”
Ical pun datang…
“panjang umur tuh bocah. baru ajah diomongin.” kata farhan
Ical datang dengan wajah termenung… ia terlihat sangat tidak bersamangat hari ini. ia lalu duduk di sampingku.
“kenapa loe broo. muka loe kok kusut gitu.” sambut heru.
Ical tak merespon ia hanya terdiam membisu. pilu masih ia rasakan.
Handphone milik ical bordering. namun ia biarkan begitu saja
“itu kak handphonenya bunyi. kenapa gak diangkat?” kataku pada kak ical
“males” jawabnya juteek
Terlihat nama kontak “rifa cantik memanggil”
“itu kan mba rifa memanggil. kasian kan kalau gak di angkat-angkat telphonenya.”
Ical lagi-lagi hanya terdiam. tanpa seizin ical aku mengambil handphonenya dan mengangkat telpon dari mba rifa.
“iya mba. ini mielly”
“mielly, ical ada sama kamu?”
“ia mba, di studio. mba kesini ajah rame kok.” ajak ku
“emm enggak deh, mba ada janji sama temen mba… ya udah salam ajah buat yang lainya.” kata rifa lalu langsung mengakhiri pembicaraan.
Aku kembali meletakan handphone ical.
“apa katanya?” Tanya ical begitu juteknya
“jutek banget tanyanya… gak ada apa-apa kok Cuma nanyain kakak ada disini atau gak. en mba rifa nitip salam buat yang lainya” jawabku
“udah Cuma gitu doang?’
“iaa. kakak kenapa sih? sinis banget, lagi ada masalah yah sama mba rifa?” tanyaku kemudian
“sudahlah gak usah dibahas… bentar lagi latihan kakak mau ngumpulin mood kakak.” kata kak ical lalu bangkit menuju ruang latihan.
@sore hari usai latihan
“mielly pulang sama siapa? gue antar sampe rumah yah” ajak Ervin
Belum sempat aku jawab tawaran dari Ervin, ical langsung menyerobot jawaban.” mielly pulang bareng gue. hayoo miell kita pulang.” kata ical tanpa sepertujuanku ia menarik tanganku. Ervin pun mengalah tanpa balas kata-kata…
Kak ical tak langsung mengantarkanku pulang. ia mengajakku ke suatu tempat.” kita mau kemana kak?” tanyaku.
“kakak mau ngajak kamu ketempat favorit kakak.”
Aku pun menurut. ada rasa penasaran.
Kak ical mengajak ku naik ke atas gedung. “waahhh indah sekali. keren kak.” kagumku
“ini tempat favorit kakak, indahkan? kita bisa melihat seluruh sudut kota Jakarta dari sini. kita juga bisa mengeluarkan semua unek-unek, rasa kesel kita disini.” ungkapnya
“oh yah? caranya.”
Kak ical melangkah maju lalu berdiri di tepi gedung yang di batasi tembok setinggi dada. kemudian ia berteriak sekencangnya. seperti yang ia katakana ia tengah membuang semua kekesalannya.
“aaaahhhhhhhhhh………. !” teriak kak ical
Lalu aku mendekati kak ical…” boleh aku ikut teriak?”
Kak ical tersenyum lalu mengangguk. aku pun dan kak ical teriak bersama melepaskan beban masing-masing yang dipendam.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh……!” aku pun berteriak sekencang mungkin.
Benar-benar plong. seperti tak punya beban… “kakak hebat bisa menemukan tempat sekeren ini”
“setiap kali kakak punya masalah dan galau kakak selalu datang kesini. kakak berteriak sekencang mungkin. dengan berteriak kakak seperti sedang membuang dan membaginya pada orang-orang. dan setelah itu kakak merasa lebih baik dan entah kenapa rasanya hilang semua beban yang kakak rasakan.” curahnya pada ku
“apa aku boleh suatu saat datang kesini sendiri.”
“tentu. kamu boleh datang kapanpun yang kamu mau.” kata kak ical lalu memelukku.
@2 bulan kemudian
“gak bisa gitu donk mah…mielly tetap ingin kuliah di Jakarta. mielly ingin 1 kampus dengan kak ical…” tolakku pada mamah yang ingin menguliahkan aku ke universitas negri yang ada di yogyakarta.
“mielly, dengerin mamah sayang… ini permintan nenek kamu.” pinta mamahnya penuh perhatian.
“terus mielly harus tinggal di yogyakarta dong.”
“ya iyalah miell. disana kamu akan tinggal di rumah eyang.”
Aku sejenak terdiam…” mielly pikir-pikir dulu mah.” kataku… aku beranjak meraih handphoneku dan keluar kamar meninggalkan mamah sendiri di kamar. aku terus berjalan keluar rumah hingga keluar komplek perumahan yang aku tinggali bersama mamah dan kedua kakakku.
Aku menghentikan taksi. dan menuju gedung tinggi. aku ingin meluapakan kekecewaan ku. aku ingin berteriak sekencang mungkin… di gedung tinggi itu.
Aku termenung terdiam… aku lama melamun, merasakan kecewa atas keputusan mamah dan keluarga besarku…
Lalu aku berteriak.” aaaaaaaaakhhhhhhh…” teriakku seakan segala kekesalanku keluar…
“teriakanmu sangat indah.” ucap ical tiba-tiba mengagetkan ku.
“kakak? sejak kapan kakak ada disini?” tanyaku kemudian
“baru saja… kenapa? punya masalah yah?”
Aku mengangguk seraya mengiyakan… “boleh kakak tau apa masalahmu?”
“mamah dan yang lainya berniat mengkuliahkan aku ke universitas yang ada di Yogyakarta.”
“waahh bagus itu… bukankah universitas yang ada di Yogyakarta itu bagus.” kata ical berpendapat
“kok kakak gitu. mielly gak mau kak. mielly pengen kuliah di jakarta… kalau mielly kuliah di Yogyakarta otomatis mielly akan tinggal disana dan mielly gak bisa.” kata mielly lalu tak melanjutkan ucapanya
“gak bisa apa? Kuliah di Jakarta atau di Yogyakarta itu sama saja, kan kita yang menjalaninya.” kata ical mencoba memberi saran.
Dalam hatiku berkata.” kakak gak tau sih…. mielly gak bisa jauh dari kakak, bagi mielly kakak adalah penyemangat mielly.”
“kenapa diam miell?” Tanya ical
“gak kenapa-kenapa. oh yah kakak punya masalah apa datang ke gedung tinggi ini?”
Ical menghela nafas kemudian. “boleh kakak jujur sama kamu miell.”
Aku langsung mengangguk.
“kakak sayang sama mielly…”
Deg. deg. suara detak jantungku berdetak lebih kencang dan tak seperti biasanya…hal yang aku tunggu selama ini dari kak ical akhirnya terucap juga dari bibir manis milik kak ical.
“kakak sayang sama mielly bukan seperti yang dulu, layaknya senior dan junior. rasa ini datang dari hati kakak…” ucap ical
Butiran bening itu mengalir tanpa di perintah…
Aku merasa bahagia. bahagia yang luar biasa. kak ical menghapus air mata yang mengalir di pipiku…” bisakah kita lebih dari sekedar teman dan sahabat?” kata kak ical. aku tersenyum dan mengangguk… kak ical langsung memelukku erat.” maafkan aku miell, aku terpaksa melakukan ini, aku ingin menghapus cintaku untuk rifa. dan belajar mencintai orang lain.” kata ical dalam hatinya…
Dan malam itu juga aku resmi berpacaran dengan ical.
Malam itu juga aku kembali ke rumah di temani kak ical dengan hati penuh kebahagiaan.
@keesokan harinya
“mah. mielly akan turuti kemauan mamah dan eyang. mielly akan kuliah ke Yogyakarta.” kataku
mamah yang tadi sibuk dengan kegiatanya menyiapkan sarapan terhenti mendengarkan ucapan anaknya itu…
“benarkah itu sayang?”
aku mengangguk…
“baiklah mamah akan hubungi eyang kamu…biar eyang kamu yang mengurus segalanya disana…”
aku hanya tersenyum… yang sebenarnya keinginanku masih ego untuk kuliah di Jakarta.
1 bulan kemudian
usai ujian satu minggu… kak ical datang kerumahku.
“jadi besok berangkat ke yogyakartanya…?” Tanya ical
aku hanya menggangguk. aku dan ical saling diam cukup lama
“jangan sedih dong miell” kata ical kemudian
aku tersenyum. ical menghapus air mataku…” ini perjuangan miell. demi masa depan kamu. demi mamah kamu. jangan khawatirkan aku disini. lagian toh Yogyakarta deket.”
aku hanya sedikit tersenyum mendengar ucapan ical…
“makasih kak… aku harap kakak akan setia disini…”
pagi hari… aku, mamah, dan kedua kakakku menuju bandara… kami menuju Yogyakarta… namun mamah dan kedua kakakku hanya menginap sekitar tiga hari. setelah menyelesaikn pendaftaran, test, dll
akhirnya aku di terima sebagai mahasiswa universitas negri Yogyakarta
aku hubungi mamah, kakak, dan tak lupa ical…semua mengucapkan selamat kepadaku…aku pun menjalani aktivitasku sebagai mahasiswa…
@studio
“cal. gue denger-denger loe jadian sama mielly yah…” kata ervin
“kata siapa loe?”
“gue tau dari mielly. dia bilang gue harus jagain loe biar gak ngelirik yang lain… bukanya itu menandakan klo loe dan mielly pacaran?”
ical hanya terdiam. tak menjawab pertanyaan Kevin.
rifa datang bersama abeng…
“hay vin, cal…yang lain pada kemana?” Tanya rifa lalu duduk di sofa di iringi dengan abeng.
“biasa rif pada hobby ngaret. harap maklum ya. hehe.”
“ok… tapi kalau udah ngetop gak boleh nih yang namanya ngaret… harus tepat waktu.”
“ok deh bu rifa. :)
“oh yah gue kesini sama abeng buat ngomongin tentang rekaman lagu kalian…” kata rifa
“tapi gak perlu bawa abeng kan. loe sendiri juga cukup kok.” kata ical sembari membenarkan senar gitar kesayanganya.
abeng berdehem. merasa ia tersindir.
“maksud loe apa sih cal? loe gak suka kedatangan gue?” kata abeng
“gue gak bilang begitu. gue cuma bilang…”
belum sempat Ical melanjutkan ucapanya. rifa langsung melerai.
“cukup cukup. gue kesini sama abeng buat bahas tentang album rekaman band loe cal. bukan mau ribut kaya gini.” kata rifa.
“gue gak mood.” kata ical lalu langsung pergi meninggalkan semua di ruang tengah studio.
semua hanya menggeleng melihat ical yang keras kepala.
“udah rif kita lanjutin breavingnya. biarin ical pergi. album ini lebih penting di banding dia.” kata heru
akhirnya breaving pun di lanjutkan tanpa kehadiran ical.
@gedung tinggi
ical kembali berteriak meluapkan kekesalan dan rasa cemburunya pada rifa.
“bodoh… gue emang bodoh. gak bisa lupain cinta gue ke rifa. harusnya gue bisa terima kenyataan ini. gue punya mielly gue harus bisa mencintai mielly dan melupakan rifa…” … “dan harusnya gue gak menununjukan kecemburuan gue kepada mereka semua!” kata ical terus menyesali segalanya…
handphone ical berdering terlihat mielly memanggil. namun ical hanya membiarkan handphonenya berdering. hingga berkali-kali mielly menelphone namun ical tak menghiraukan.
“maafin gue miell.”
mielly pun mengirim pesan pada ical via sms:
“kemana aja kamu? di hubungi kok gak ada respon terus? lupa sama mielly yah? atau kakak lagi sibuk yah sama proses rekaman album?
ok deh sorry klo mielly ganggu. mielly Cuma mau ngasih tau kakak sekitar tiga hari lagi mielly akan pulang ke Jakarta. tunggu mielly yah kak. :) ” isi sms dari mielly
ical hanya menghela nafas panjang. kepulangan mielly tak berarti lebih untuk ical.” mielly. maafkan aku… aku masih belum bisa tulus untukmu.”
“tuhan kenapa aku setega ini pada miely? mielly tulus. sedangkan aku? aku hanya ingin membuang rasa cinta ku yang tak terbalaskan. jahat sekali aku. dimana hati dan perasaanku? aaaaahhrrrrrrhhhhhhhhhhhh” . kata ical terus menyesali smuanya.
sore hari hujan turun mengguyur kota Jakarta, rifa tengah asyik mendengarkan lagu favoritnya. handphonenya berdering membuat ia tersadar dari keasyikannya.” miely tumben dia telephone. ada apa yah?” kata rifa kemudian langsung mengangkat telephone dari mielly.
“iya miel. tumben telephone? kangen sama mba yah, , hehe”
“hehe ia mba. kangen banget malah. kangen di traktir makan ice cream sama mba hahha…”
“hehe kamu bisa ajah. oh yah tumben telephone.”
“ia mba, kabar mba gimana?juga band nya kak ical.”
“kabar mba sih baik, yah kalau band nya ical lagi ada sedikit problem, ”
“kenapa mba. ?” Tanya mielly
“biasa, kaya gak tau ical aja keras kepala.”
“mba, besok mielly pulang kejakarta loh. sambut mielly yah mba, mielly kangen banget sama semuanya…”
“sip deh.”
“oh yah mba, mielly hubungi kak ical kok gak ada respon terus sih. ?”
“kemarin mba sms masih di bales kok. hayoo kangen yah sama ical.”
aku tertawa terbahak.” mba, mielly boleh minta tolong sama mba?”
“tentu. apa sih yang gak buat mielly yang manis ini.” kata rifa
“thanks mba.” kata mielly lalu berdehem “mba, emmm sekarang mielly sama kak ical resmi pacaran hehhe.”
“oh yah? sejak kapan? enapa ical gak pernah cerita?” kata rifa sedikit terkejut mendengar berita dari mielly.
“loh. mielly kira mba sudah tau semuanya dari kak ical…” kata mielly merasa heran. kenapa semua orang-orang terdekat ical tak ada yang tau atas hubungannya.
“ical tak pernah cerita apa-apa tentang kalian berdua, tapi yah mba ucapin selamat yah. semoga bahagia en langgeng ok. :) ” kata rifa
“makasih yah mba.” kemudian mengakhir pembicaraan di telephone.
@kepulangan mielly
“yes pulang. iam coming Jakarta.” teriakku sembari beres-beres baju.
eyang hanya tersenyum melihat tingkah ku.
“duh cucu eyang kayaknya senang sekali. eyang jadi sepi nih gak ada kamu.” kata eyang sembari mendekatiku
“tenang eyang mielly gak akan lama kok paling Cuma 1 minggu.” kataku kemudian langsung memeluk eyang.
dan akhirnya aku menuju bandara di temani mas ilham.
kurang lebih 1 jam perjalanan udara. akhirnya sampai di bandara Jakarta.
“heemm kak ical mana sih? katanya janji mau jemput. kok belum datang juga.” gerutuku
cukup lama aku menunggu kedatangan kak ical namun tak kunjung juga datang. aku pun akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri..?”
sesampainya dirumah.
“assalamualaikum. mamah, mas irwan, mas raja.? namun tak ada jawaban.” kok sepi sih? pada kemana nih penghuninya. ?”
aku langsung masuk kamar.” uhhh udah kangen banget nih sama kamar ku.” kemudian langsung merebahkan tubuh ke atas tempat tidur.
@studio band
distudio hanya ada haikal dan rifa. yang tengah membicarakan proses rekaman album band novem, rifa sengaja hanya mengajak haikal karna yang lainya lebih dulu tau tentang breaving trsebut.
“besok kita mulai proses editing. dan proses editing ini targetnya Cuma sekitar 15 sampai 20 harian.” kata rifa haikal mengangguk namun matanya terus memandangi wajah milik rifa yang cantik dan manis. haikal suka dengan mata rifa, bagi haikal mata rifa adalah mata yang bisa menghipnotis semua laki-laki. rifa melanjutkan pembicaraannya. “dan promo dari album ini akan di laksanakan 1 minggu setelah proses editing. jadi saya dan abeng harap kamu gak keras kepala lagi, supaya target kita bisa sesuai jadwal. ok” kata sembari mengarahkan pandangan ke arah haikal, rifa sadar ia tengah di perhatikan oleh haikal.
“cal. loe dengerin gue gak sih?!”
“emm sorry. gue terlalu menikmati anugrah tuhan.”
“maksud loe apa sih?!”
“maafin gue rif. gue kemarin emang salah. gak seharusnya gue keras kepala dan ninggalin semuanya disini.” kata haikal.
rifa dan haikal tak sadar pembicaraan mereka tengah di dengar oleh mielly dan Ervin
“mau sampai kapan sih loe terus-terusan kaya gini?” Tanya rifa
“sampai rasa cinta gue keloe bener-bener hilang. dan gue bisa mencintai.” rifa langsung menebak.” maksud loe mielly?”
“tau dari mana loe?” Tanya haikal terkaget dengan ucapan rifa.
begitu juga mielly yang mendengarkan. hatinya seketika bergetar. ervin hanya menggelengkan kepala.
“gak perlu loe tau dari mana gue tau tentang loe dan mielly.”
“gue emang salah, gue bodoh rif, gue gak punya hati. gue kira dengan gue sama mieely itu bisa menghapus rasa cinta gue ke loe. ternyata gak rif, gue tersiksa.”
“loe jahat cal. mielly tuh bener-bener tulus. dia baik masih polos. kenapa loe tega nyakitin perasaannya.” kata rifa
haikal meraih tangan rifa. “please rif. jangan katakan ini pada mielly. gue gak tega liat air matanya…”
mielly benar-benar tak kuat mendengar pembicaraan rifa dan haikal
mielly pun akhirnya melangkah maju setelah Ervin menahannya.
“cukup! gak perlu kalian sembunyikan ini semua. mielly tau semuanya! kalian jahat. mielly benci kak ical!” kata mielly lalu melangkah lari keluar studio.
“mielly. tunggu. kakak bisa jelasin semuanya.” kata ical. namun percuma mielly terlanjur kecewa dengan apa yang sudah di dengarnya.
“aaahhhh. !” teriak ical
Ervin terdiam begitu juga rifa. hujan turun dengan derasnya. membawa mielly menuju gedung tinggi. dengan keadaan basah kuyup mielly menuju gedung tinggi.
“loe kejar dia bro.” saran Ervin
“tapi gue harus gimana? mielly pasti gak akan mau ketemu gue.”
“coba dulu cal…gue yakin mielly itu baik dan akan memberi maaf ke loe.”
haikal langsung tau kemana perginya mielly. ical langsung menuju gedung tinggi.
dugaan ical tepat. mielly tengah duduk terdiam ditengah derasnya hujan. ical langsung berdiri mendekat. ical berdiri di belakang mielly namun mielly tak menyadari keberadaan ical
“kenapa semua seperti ini tuhan! kenapa orang yang mielly sayangi tega menyakiti mielly? mielly sayang kak ical. kenapa kak ical tidak tuhan?” teriak mielly ditengah isak tangisnya.
ical meraih tangan mielly. mielly membalikan tubuhnya. terkaget melihat kehadiran ical. “mielly maafin kakak. kakak bisa jelasin semua.” kata ical
mielly melepaskan genggaman ical.” semua sudah jelas kak. mielly belum tuli. semua yang mielly dengar itu cukup menyakitkan dan membuat mielly sadar bahwa mielly tidak akan pernah bisa hadir di kehidupan kakak.” kata mielly
“tapi miell…”
“cukup kak… mielly kecewa. mulai sekarang anggap kita gak pernah kenal dan saling mengenal. !” kata mielly lalu pergi meninggalkan ical.
haikal yang berdiri terkatung… berbagai penyesalan datang padanya.
maafnya tersia-sia. kini mielly yang selalu menyayanginya terlanjur membencinya.
hujan membawa mielly pulang menuju tempat tinggalnya. hati mielly hancur, kecewa amat mielly rasakan hingga ia tak sadar diri didepan pintu rumahnya.
keesokan harinnya mielly seperti kehilangan semangat. seharian penuh iaa habiskan hanya di tempat tidur. sisa-sisa kecewa masih amat ia rasakan… handponenya terus bordering namun ia tak pernah pedulikan. kini di hati mielly hanya ada kebencian untuk ical.
“inikah cinta? kenapa berubah benci dan menyakitkan.”
lama mielly terdiam dan merenungi apa yang sudah terjadi padanya.
ia tersadar bahwa cinta tak harus memiliki. mielly mencoba untuk mengikhlaskan apa yang terjadi padanya. ia kini tak boleh larut dengan kesedihan dan kekecewaan. mielly memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta esokhari. karna mungkin dengan iya berada di yogya karta ia akan benar-benar bisa melupakan ical.
mielly yang terus melamun tersadar dengan kehadiran mamahnya.
“mamah?.”
“ada tamu yang ingin bertemu kamu sayang.” kata sang mamah dengan lembutnya.
“bilang mah mielly lagi sakit. dan mielly tidak bisa di ganggu.” ucapku tegas.
“gak boleh gitu sayang. walau bagaimana pun mereka juga teman kamu.”
“tapi mah…”
“ayolah miell. temui teman-temanmu.” paksa mamah
“baiklah…” dengan nada malas dan langkah yang goyah mielly mau keluar kamar. dilihatnya di ruang tamu tengah duduk dua orang tamu yang sedang menunggukehadiran mielly.
“mba rifa, kak Ervin ngapain kesini?.” tanya mielly sinis
“hay miell. apa kabar. ?” Tanya Ervin
“aku rasa kalian juga tau kabarku. gak harus aku jawabkan. !”
rifa dan Ervin terdiam.
“miell. kedatangan mba dan Ervin kesini Cuma ingin menyelesaikan masalah kita. mba gak mau hubungan kamu dan haikal makin buruk.”
“mba. jangan khawatirkan hubunganku dengan kak ical. karna antara aku dan kak ical sudah gak ada hubungan apa-apa. dan mulai sekarang dan seterusnya mielly gak akan mengenal sosok ical lagi. !” tegas mielly
“mielly. tapi ical amat merasa kecewa.” kata Ervin
“sudahlah kak Ervin. kalau kedatangan mba rifa dan kak Ervin hanya ingin membahas masalah ini. lebih baik kalian pulang masih banyak hal yang lebih penting dari ini. bukankan band stars lebih penting untuk di bicarakan?” kata mielly begiu juteknya.
“ok mielly maafin mba dan Ervin. kita berdua Cuma gakmau liat ical dan kamu jadi gak baik.”
“itu resiko dari kebohongan yang kak ical lakukan. sudahlah, mungkin ini juga bukan sepenuhnya salah kak ical, mielly sadar hal itu. mielly terlalu egois dan terlalu banyak berharap.” kata mielly kemudian iamenyeka air matanya agar tak jatuh di depan tamunya.
rifa memeluk mielly. akhirnya mielly pun tak kuasa menangis di bahu rifa.
“maafin mba miell.” hiks hiks
“mba gak salah mba. keadan dan waktu yang akhirnya membuat kita seperti ini…toh kalaupun ini berlanjut akan lebih menyakitkan dan menyiksa perasaan kak ical, karna orang yang kak ical sayangi adalah mba rifa.”
rifa dan Ervin terdiam
“besok mielly pulang ke Yogyakarta.”
“bukankah masih ada 5 hari lagi waktu liburanmu di Jakarta?” kata Ervin
“ia betul. mielly Cuma gak mau berlarut-larut dalam masalah ini. mungkin dengan kepulangan mielly ke yogyajarta dapat melupakan apa yang terjadi disini.” kata mielly sembari menghapus air matanya.
“baiklah. mungkin ini yang terbaik…” kata rifa
“kalau begitu kita pamit miell.”
mielly mengangguk. lalu melangkah maju mendekap erat rifa.” maafin mielly mba. sampaikan salam mielly pada kak ical. mielly akan selalu sayang kak ical.”
rifa mengangguk…akhirnya rifa dan Ervin pamit pulang.
keesokan harinya haikal mendapat kabar dari rifa tentang kepulangan mielly.
“serius rif mielly akan kembali ke yogya sekarang?”
“iya cal. dia bilang pengen menetralisir keadaan. dan mencoba melupakan apa yang terjadi disini.”
“gue harus ketemu miely sekarang.” kata ical
“sekitar 30 menit lagi pesawat akan di terbangkan.” ujar johan
ical melirik jam tangan miliknya.
“semoga gue masih bisa bertemu mielly.” kata ical kemudian langsung mengambil kunci mobil dan meluncur menuju bandara.
namun sayang. sesampainya dibandara. pesawat yang membawa mielly ke Yogyakarta telah melandas di udara…
penyesalan pun kembali datang pada diri haikal…
ia kembali menuju gedung tinggi. dan meluapkan penyesalan yang terjadi
“mielly…. maafin gue…!” teriaknya
akhirnya haikal sadar bahwa cinta tak bisa dipaksakan atau memaksa. cinta itu datang dari hati. bukan karna ego. kini ical kehilangan orang yang mencintainya dengan tulus.
@promo album
malam hari di café tempat biasa ical dan band nya manggung.
malam itu juga adalah acara promo album pertama mereka.
dan ada sebuah lagu yang di ciptakan langsung oleh ical berjudul.” akhir cerita cinta.” lagu itu berkisah tentang kisahnya bersama mielly. dan ia ciptakan khusus untuk mielly.
sebelum haikal membawakan lagu itu ia berkata.” lagu ini adalah lagu paling special dalam album ini, karna lagu ini datang dari seorang gadis cantik. gue menciptakan lagu ini untuk dia yang tulus. semoga dia mendengar.”

CP : Dwi Putri F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar